STAI Al Falah
Banjarbaru merupakan perguruan tinggi yang berdomisili di lingkungan pondok pesantren yang langsung berada dalam naungan
Yayasan Pondok Pesantren
Al Falah Banjarbaru dan berada di bawah binaan
Kementerian Agama Republik
Indonesia di Kalimantan Selatan.
Sesuai dengan kondisi masyarakat Kalimantan Selatan yang mayoritas beragama Islam, maka kebutuhan masyarakat terhadap lembaga pendidikan yang berciri khas Islam sangat besar. Hal ini terbukti dengan semakin tingginya animo masyarakat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Perguruan Tinggi Agama Islam khususnya STAI Al Falah Banjarbaru. Di sisi lain, kebutuhan akan alumni Islam yang berkualitas, professional dan memiliki kompetensi menjadikan STAI Al Falah Banjarbaru dari tahun ke tahun tidak pernah sepi peminat.
Data dari kementerian agama provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa jumlah petugas KUA yang ada di wilayah Kalimantan Selatan khususnya belum seimbang dan jauh dari ideal, dimana untuk di Banjarmasin saja, KUA di setiap kecamatan penghulunya rata-rata hanya satu orang. Idealnya penghulu kecamatan ada dua dan tiga orang. Bahkan tidak semua kecamatan di daerah Kalimantan Selatan yang sudah ada KUA, contohnya di daerah Kotabaru ada tiga kecamatan yg tidak ada KUA. Jadi output dari program studi ini memiliki pangsa kerja yang luas di masyarakat.
Sementara itu, lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah Kalimantan Selatan secara umum yang menyelenggarakan program studi ini yakni UIN Antasari dan IAIS Darussalam (radius terdekat). Sehingga, dibukanya program studi ini tentu akan menciptakan peluang dan prospek yang sangat baik bagi berdiri dan berkembangnya program studi Hukum Keluarga (Akhwal Syakhshiyyah) ini.
Di sisi lain, pemekaran daerah dan otonomi pada tingkat kabupaten mempengaruhi berkembangnya jumlah lembaga pendidikan tingkat SLTA dan sederajat. Hal ini berdampak pula pada meningkatnya jumlah calon mahasiswa. Sebagai program studi yang berdedikasi untuk menyiapkan tenaga pendidik yang profesional pada tingkat pendidikan dasar, maka tentu kami merasa optimis bahwa program studi ini akan menjadi salah satu tujuan para alumni SLTA, Madrasah, Pesantren untuk melanjutkan studi mereka.
Sebagai salah
satu program studi yang belum banyak di seluruh perguruan tinggi agama Islam di wilayah Kalimantan
ini, tentunya menjadi daya jual tersendiri
karena tingkat pesaingan dengan
perguruan tinggi lain sangat rendah.
Ini akan berdampak positif terhadap perkembangan STAI Al Falah Banjarbaru kearah yang lebih maju. Oleh
karena itu, kami merasa optimis program
studi ini akan mendapatkan sambutan yang besar dari para calon mahasiswa, stakeholders, dan pihak-pihak terkait lainnya. Sehingga
program studi ini tentu akan berkembang sesuai
dengan harapan yang diinginkan.
Ketentuan pernikahan harus resmi lewat petugas di KUA tidak lagi lewat penghulu, karena Surat Keputusan (SK) oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakatas Islam yang tidak lagi memperpanjang SK P3N menjadikan keperluan petugas KUA sangat penting. Banyaknya keperluan ini tentu harus diikuti oleh penyiapan tenaga petugas dan kepegawaian yang handal dan profesional sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya informasi hukum keluarga.
Perubahan paradigma KUA telah menemukan momentumnya saat ini. Secara kelembagaan, dukungan untuk memperkuat peran KUA terus menguat, baik dari legislatif maupun eksekutif. Semua sepakat bahwa kehadiran negara untuk KUA perlu diperluas dan diperkuat, agar pelayanan keagamaan dapat alngsung dirasakan oleh masyarakat.
Kedudukan KUA di kecamatan menambah nilai strategis untuk penguatan layanan maupun bimbingan keagamaan. Sesungguhnya ketahanan negara diawali dengan kuatnya kerukunan di simpul-simpul terbawah, yaitu desa. Maka KUA dengan SDM dan kewenangan yang dimiliknya adalah yang paling sering dan terdepan melayani dan membimbing masyarakat di desa-desa.
Momentum perubahan tersebut juga direspon cepat oleh aparatur KUA. Mereka tidak hanya mahir melayani pencatatan nikah dan lainnya, namun juga melek teknologi dan banyak berselancar di media sosial. Media sosial ibarat jembatan yang telah menyambungkan ide-ide brilian aparatur KUA, karena itulah kini sangat mudah dijumpai ide dan terobosan yang dilakukan KUA. Bahkan antar KUA pun bisa saling mengakses satu dengan yang lainnya, sharing pengalaman dan pencapaian.